The Prophet memperdebatkan paradoks perjalanan waktu dengan Eiko, menyoroti kompleksitas dan konsekuensi dari mengubah masa lalu. Diskusi ini menggugah pemikiran Eiko tentang dampak tindakannya terhadap masa depan. Sementara itu, Malcolm mengungkapkan kenangan menyakitkan kepada Kokoro, yang menyoroti beban emosional yang ia pikul sepanjang hidupnya. Di tempat lain, anak-anak Malcolm berharap dapat berkumpul kembali di Cat Town, tempat yang mereka anggap sebagai satu-satunya perlindungan di tengah kekacauan yang terjadi. Ketegangan emosional dan intelektual ini menggerakkan cerita ke arah yang lebih dalam, dengan setiap karakter menghadapi dilema yang menentukan.
